1.5.10

untitled 2

karena setiap emosi
karena setiap elegi
berasal dari kehidupan
berasal dari kejadian

menjadi memori
menjadi kenangan
menjadi pusat
menjadi trauma

berlanjut dengan air mata
berhenti dititian harapan

melanjutkan setiap serpihan angan
berjalan terseok
bertumpu pada hal yang tidak nyata

diabadikannya satu
dijadikannya potret kehampaan
sudah pupus, habislah

berputar, kini dibawah
menggantung

mencari tuan, mencari pencipta, yang didapat hanya hampa
tanya? maafkan lah dirimu sendiri

untitled

tersirat kenangan
terisak tak sanggup akan kenyataan
berdiri, tenggelam, bangkit, musnah
menerjang kesakitan, menjadi luka
air mata, keresahan

biarkan aku tertidur diselimut kehampaan
biarkan aku bermain dimimpi
takkan jatuh
meski bertapak pada satu kaki

biarkan kenangan itu lenyap
menjadi bagian dari ruang penyesalan
menjelma jadi hantu masa depan
berlari dari sakit hati

menjadi pengecut, matahari pun tak sanggup dipandang
ketika air mata menjadi senjata
setitik hitam
menjadi potret kekeliruan

palsu
imajiner
oh impian
hidup matiku